Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Calon Dewan

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Tanpa Mega

Oleh: Dahlan Iskan
Jumat, 16 Februari 2024 | 07:55 WIB
Share:
Ilustrasi menunggu sikap megawati. (Harian Disway)
Ilustrasi menunggu sikap megawati. (Harian Disway)

RAJAMEDIA.CO - Disway - MEGAWATI pernah mengalami: partainya memenangkan Pemilu tapi yang jadi presiden Gus Dur. Jateng rusuh. Bali bakar-bakar. 

Itu yang kini dialami Imran Khan. Caleg yang ia dukung memenangi pemilu di Pakistan, tapi yang akan jadi perdana menteri justru Shehbaz Sharif dari partai PLM-N. 

Megawati masih lumayan: jadi wapres –posisi yang membuatnyi jadi presiden paro periode.  Imran Khan jauh lebih buruk: justru mendekam di penjara untuk banyak perkara. 

Ketika Pilpres tidak lagi lewat MPR justru Megawati tidak pernah terpilih. Tapi dia berhasil menempatkan petugas partainya, Jokowi, menjadi presiden. Dua periode. 

Megawati gagal menjadikan putrinyi sebagai pewaris istana. Sang petugas berhasil membuat putra sulungnya sebagai wakil presiden.

Megawati kini berusia 77 tahun. Jokowi masih 62 tahun. Jokowi bisa membuktikan: tanpa Megawati berhasil memenangkan pilpres. Justru ketika melawan Megawati –lewat Ganjar-Mahfud. Kini Jokowi bisa tepuk dada: apakah benar tanpa Megawati ia bukan siapa-siapa.

Jangan-jangan Jokowi hanya ingin menunjukkan itu. Selebihnya ia tetap kader PDI-Perjuangan. 

Di usia 62 tahun Jokowi tidak mungkin pensiun. Bisa cepat mati. Tidak mungkin juga kembali jadi pengusaha mebel. Harga kayu semakin mahal. 

Maka begitu banyak yang berharap Jokowi tampil memimpin PDI-Perjuangan di masa depan. 

Tentu tergantung sikap Megawati: apakah mau merelakan posisi ketua umum untuk Jokowi yang dianggap pengkhianat.

Megawati marah. Tentu saja. Tapi marahnyi tidak sampai meledak: Jokowi tidak dipecat dari anggota partai. Para menteri yang berasal dari PDI-Perjuangan juga tidak diizinkan mengundurkan diri secara demonstratif. 

Saat dikalahkan SBY di tahun 2004 usia Megawati baru 57 tahun. Setelah 20 tahun pun Megawati belum bisa melupakan kekalahan itu –atau proses kekalahannyi. Belum mau menyapa SBY.

Kini di usia 77 tahun, mungkin Megawati tidak semarah itu kepada Jokowi. Kalau dia akan menyimpan kemarahan itu juga selama 20 tahun, berarti sampai usia 97 tahun pun Megawati masih akan marah ke Jokowi.

Drama Jokowi mengalahkan Megawati di Pilpres 2024 akan dicatat sebagai peristiwa politik terbesar. Ternyata hanya orang PDI-Perjuangan yang bisa mengalahkan PDI-Perjuangan. 

Di lain pihak belum tentu juga Jokowi mau menjadi ketua umum PDI-Perjuangan. Anak keduanya, Kaesang Pangarep, telanjur menjadi ketua umum PSI. Masak ayah menyaingi partai yang dipimpin anaknya. Kecuali sang anak mundur dengan alasan gagal membawa partai masuk parlemen.

Suara PSI sebenarnya naik drastis. Hampir dua kali lipat –sayangnya dari 1,4 persen. 

Saya lihat caleg-caleg PSI kurang punya daya tarik pribadi. Kalau pun orang mau mencoblos PSI mereka tidak tahu mau pilih siapa. 

PSI jelas salah dalam strategi menyusun daftar calon. Kaesang tidak sempat mengubah: tidak ada waktu lagi.

Kini kian jelas bahwa caleg-lah yang membuat suara partai naik. Caleg-lah yang sebenarnya bekerja. Bukan mesin partai. Caleg memang bekerja untuk diri mereka sendiri –tapi partai dapat dampaknya. 

Bukti itu kian meneguhkan bahwa interest pribadi lebih menentukan dari interest partai.

Membela partai dapat apa. Membela diri sendiri dapat kursi.rajamedia

Komentar:
BERITA LAINNYA
Ilustrasi Mbah Surip, sosok penyanyi dan pencipta lagu yang tak mendapatkan royalti yang layak hingga meninggal dunia. (Foto: Disway)
James Surip
Senin, 13 Mei 2024
Ilustrasi ikan kembung, ikan tude, atau butter fish yang disajikan di luar negeri. Dahlan Iskan terpesona dengan masakan ikan tude yang dimasak oleh James F Sundah di New York, Amerika Serikat. (Foto: Disway)
James Today
Minggu, 12 Mei 2024
Seri catatan perjalanan Dahlan Iskan ke Amerika Serikat.  (Foto: Disway)
James Camino
Sabtu, 11 Mei 2024
Dahlan Iskan ketika menaiki pesawat ANA dari Haneda menuju New York, Amerika Serikat.--
Tim Sukses
Jumat, 10 Mei 2024
Pramugari dan pramugara Garuda Indonesia memperagakan seragam barunya.--
Seragam Baru
Kamis, 09 Mei 2024
Pertambangan timah inkonvensional di Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung. -Nopri Ismi/Mongabay Indonesia-Mongabay Indonesia
Timah Kolektor
Rabu, 08 Mei 2024