Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Calon Dewan

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Gegara Anies Reshuffle Kabinet Digaungkan, Ahmad Ali: Tak Mengubah Komitmen Nasdem!

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 14 Oktober 2022 | 16:20 WIB
Share:
WakilKetua Umum Nasdem, Ahmad Ali/Reori
WakilKetua Umum Nasdem, Ahmad Ali/Reori

Raja Media (RM), Politik - Partai Nasdem melihat reshuffle adalah hak prerogatif presiden dalam menentukan para pembantunya untuk membangun pemerintahan.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali menanggapi wacana reshuffle kabinet yang diungkap Presiden Joko Widodo dipandang sebagai respons dari kebijakan Partai Nasdem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024.

"Jadi itu hak prerogatif presiden, sehingga tidak ada orang yang bisa mencampuri atau yang tahu kapan mau dilakukan reshuffle. Tapi apapun keputusan-keputusan pak presiden, bagi Nasdem itu selalu melihat bahwa reshuffle itu tidak didasari dengan kemarahan atau kebencian,” kata Ahmad Ali kepada wartawan, Jumat (14/10).

"Reshuffle itu adalah kebutuhan organisasi,” sambungnya.

Menurut Ahmad Ali, jika Presiden Jokowi melakukan reshuffle, maka tidak bisa diterjemahkan bahwa sedang ada faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi.
Nasdem justru melihat bahwa ketika presiden melakukan perombakan maka hal itu pertimbangan yang besar bagi presiden.

"Jadi ketika kemudian dilakukan reshuffle, maka kita tidak bisa menterjemahkan bahwa karena A, B, C, D. Itu pasti, pertimbangan Nasdem adalah pertimbangan kebutuhan organisasi, kebutuhan pemerintah,” tuturnya.

Posisi Nasdem di pemerintahan sejak 2019, lanjut Ahmad Ali, telah berkomitmen dengan Presiden Jokowi untuk mengawal pemerintahan hingga akhir 2024.

"Ada atau tidak ada perwakilan Nasdem di pemerintahan, itu tidak mengubah komitmen Partai Nasdem. Karena Pak Surya (Paloh) bersama Pak Jokowi adalah koalisi tanpa syarat. Prinsip itu berlaku sampai dengan hari ini,” tegasnya.

"Jadi kalau kemudian terjadi reshuffle bukan karena persoalan-persoalan lain, tapi persoalan teknis. Itu aja,” demikian tutup Ahmad Ali.rajamedia

Komentar: