Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Calon Dewan

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Naskah Akademik Sudah Jadi, Mahfud Optimis Hak Angket akan Bergulir

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 08 Maret 2024 | 22:04 WIB
Share:
Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD. (Foto: Repro)
Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD. (Foto: Repro)

RAJAMEDIA.CO - Politik, Hak Angket - Pengusulan hak angket kecurangan Pemilu 2024 diyakini akan terus berjalan. Namun proses penggunaan angket ini akan mengalami perdebatan pada tahap persetujuan.

Hal itu disampaikan  Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD,Jumat (8/3).

Mantan Meko Polhukam itu meminta agar hak angket ini dapat dijalankan sebagai upaya klarifikasi penyelenggara pemilu. Klarifikasi ini penting demi perbaikan sistem pemilu ke depannya.

"Kalau tidak diklarifikasi melalui proses hak angket, nanti pada saatnya akan ketemu krisis politik dan krisis ekonomi," ujar Mahfud.

Krisis ekonomi, kata Mahfud, diprediksi akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan. Jika krisisi politiknya tidak segera dibenahi, maka negara yang akan menjadi korban.

"Itu pandangannya pak Jusuf Kalla (Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI) yang saya pahami," katanya.

Naskah akademik sudah jadi

Mantan Ketua MK itu juga menyebut jika rancangan hak angket yang akan digulirkan ke DPR RI sudah jadi.

Mahfud MD mengatakan telah menerima naskah akademik yang disusun oleh sejumlah ahli untuk pengajuan hak angket. Mahfud mengatakan naskah tersebut setebal sekitar 75 halaman.

Namun Ia menyebut pengajuan hak angket harus dikoordinasikan dengan jajaran partai politik. Menurut Mahfud proses hak angket akan tetap berjalan mulus pada tahap pengusulan ke DPR.

"Tinggal kan itu perlu koordinasi teknis ya, siapa yang tanda tangan di depan. Itu sudah ada nama-namanya, tapi yang mau tanda tangan itu kan harus baca dulu juga ya biar nanti ketika mempertahankan tahu," jelas Mahfud.

Menurut Mahfud hak angket dijalankan sebagai upaya klarifikasi penyelenggara Pemilu. Untuk itu angket menjadi langkah tepat untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia.

"Kalau ini tidak ada angket, nanti akan menjadi tradisi ketatanegaraan. Di mana setiap Pemilu orang yang akan menang itu orang yang paling punya akses ke kekuasaan dan punya uang dan mau menyalahgunakan uang. Itu kata Pak Jusuf Kalla ya," demikian tutup Mahfud MD melansir laman mentrotvnews.rajamedia

Komentar: