Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Calon Dewan

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Menag: Tahun Depan Saudi Ubah Kebijakan Masyair, Tidak Ada Lagi Lokasi Khusus Negara Tertentu

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 02 Juli 2023 | 11:47 WIB
Share:
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bertemu Menhaj Saudi Taufiq F Al Rabiah di Makkah. (Foto: Dok Kemenag)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bertemu Menhaj Saudi Taufiq F Al Rabiah di Makkah. (Foto: Dok Kemenag)

RAJAMEDIA.CO - Info Haji - Kebijakan penentuan lokasi di Arafah dan Mina (Masyair) bagi suatu negara akan diubah pemerintah Arab Saudi pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.  Artinya, tahun depan tidak ada lokasi khusus untuk negara tertentu di Masyair.

Begitu disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Makkah, Sabtu (1/7).

"Kebijakan baru ini disampaikan Menteri Haji dan Umrah Taufiq F Al Rabiah dalam pertemuan Haflatul Hajj Al-Khitamy (Penutupan Penyelenggaraan Haji) di Kantor Kementerian Haji dan Umrah, Makkah, Jumat, 30 Juni 2023," ujar Menag.

Dalam pertemuan Haflatul Hajj Al-Khitamy, tema "Khitaamuhu Misk" yang dihadiri Menag Yaqut Cholil Qoumas serta sejumlah menteri dan delegasi negara pengirim jemaah haji.

Hadir mendampingi Menag, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Sekjen Kemenag Nizar, Irjen Kemenag Faisal AH, Staf Khusus Menag Ishfah Abidal Aziz, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, dan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.

"Tahun depan, Saudi akan memberlakukan kebijakan baru bahwa lokasi di Masyair, utamanya Arafah dan Mina, ditentukan oleh negara yang lebih cepat menyelesaikan semua kontrak dan siap untuk musim haji 1445 H,” ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas di Makkah, Sabtu (1/7/2023).

Sebagai langkah awal, kata Menag, Kementerian Haji dan Umrah menyerahkan sejumlah dokumen persiapan kepada kantor urusan haji (KUH) negara-negara pengirim jemaah haji.

Dalam dokumen persiapan itu, tercakup rangkaian tahapan kegiatan penyelenggaaran, dari persiapan hingga keberangkatan jemaah pada musim haji 1445 H.

"Berbeda dengan sebelumnya, Kementerian Haji dan Umrah akan menyerahkan dokumen lebih awal agar persiapan penyelenggaraan haji 1445 H juga bisa dilakukan lebih awal,” jelas Menag.

"Menteri Taufiq menginformasikan bahwa penyelesaian kontrak layanan akomodasi dan Masyair ditargetkan pada 25 Februari 2024. Negara yang menyelesaikan kontraknya lebih awal akan mendapat prioritas dalam mengambil dan memilih tempat di Masyair,” sambungnya.

Lebih lanjut kata Menag, kebijakan baru ini menantang semua negara, termasuk Indonesia, untuk bergerak lebih cepat dalam persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1445 H.

Gus Men, panggilan akrabnya, akan segera mendiskusikan hal ini dengan Komisi VIII DPR dan Badan Pengelola Keungan Haji (BPKH) agar bisa dilakukan langkah percepatan dalam persiapan, mulai dari kuota, pembahasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), termasuk kemungkinan percepatan pelunasan biaya haji.

"Ini akan segera kita sikapi. Kami akan berkoordinasi dengan Komisi VIII DPR RI dan BPKH guna membahas bersama langkah percepatan persiapan haji tahun depan,” pungkasnya.rajamedia

Komentar: