Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Calon Dewan

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Manual lama, Digital Salah! JK: Penghitungan Suara Jangan Dijadikan Bahan Transaksional

Laporan: Tim Redaksi
Kamis, 07 Maret 2024 | 20:10 WIB
Share:
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK). (Foto: Repro)
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK). (Foto: Repro)

RAJAMEDIA.CO - Depok, Bogor - Sistem penghitungan suara dalam pemilihan umum (pemilu) di Indonesia, menjadi sorotan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK). Dua metode yakni manual dan digital sama-sama berujung masalah.

"Kita masalahnya agak bimbang juga, pemilu diitung manual terlalu lama, dapat dibayangkan, kita pake komputer salah pula itu,"ujar JK dalam diskusi politik di Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis, (7/3).

Menurut JK, penggunaan teknologi dalam penghitungan malah menjadi kerawanan penyalahgunaan dalam pemilu di Tanah Air.

Menurutnya, stakeholder terkait juga kurang bijak memanfaatkan sistem yang ada.

"Kita punya pemakaian digital, internet pajangan saja. Tetap kembali hitung ulang,” ujarnya.

JK juga menyebut kekurangan ini menjadi penyebab petugas lapangan menjadi korban. Tercatat, kata dia, banyak kelompok petugas pemungutan suara (KPPS) meninggal saat Pemilu 2019, dan 2024.

"ekarang hampir 100 orang (yang meninggal). Ongkosnya terlalu besar,” ujar Kalla.

Kalla berharap sistem penghitungan suara dalam pemilu tidak dijadikan bahan transaksional. Kejujuran dalam menginput data wajib dinomorsatukan.

"Ini ujungnya balik lagi karena ujungnya kejujuran,” demikian tutup Jusuf Kalla.rajamedia

Komentar: