Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Calon Dewan

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Gempa Cianjur, Menko PMK Minta MDMC Turunkan Dokter Ortopedi

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 22 November 2022 | 23:59 WIB
Share:
Menko PMK Muhadjir Effendy dan rombongan saat mengunjungi wilayah Cianjur yang terdampak gempa bumi/Ist
Menko PMK Muhadjir Effendy dan rombongan saat mengunjungi wilayah Cianjur yang terdampak gempa bumi/Ist

Raja Media (RM), Cianjur -  Penanganan pascagempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilakukan secara paralel.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, saat mengunjungi korban bencana gempa bumi di Cianjur, Selasa, (22/11).

Muhadjir mengatakan penanganan gempa secara paralel dimulai dari tahap tanggap darurat hingga tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

Pemerintah, kata dia, terus melakukan upaya yang optimal selama tahap tanggap darurat bencana gempa bumi Cianjur.

"Pemerintah juga telah mengalokasikan dana siap pakai biaya tidak terduga dari pemerintah kabupaten sebesar Rp5 miliar, sementara dari pemerintah provinsi sebesar Rp20 miliar. Selain itu, dana yang bersifat elastis yang sesuai kebutuhan juga dialokasikan BNPB," katanya.

Pada saat ini, kata dia, BNPB telah mengalokasikan Rp500 juta untuk konsumsi dan Rp1,5 miliar untuk operasional.

Dokter Bedah Ortopedi

Sementara Wakil Sekretaris Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah Mashuri Masyhuda mengatakan, Menko PMK meminta jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah agar menerjunkan dokter spesialis bedah dan dokter ortopedi.

"Permintaan itu disampaikan Muhadjir, usai dirinya mendapatkan laporan kebutuhan dokter spesialis bedah dan Ortopedi yang masih sangat terbatas," ujarnya.

Menurut Mashuri, MDMC sendiri setelah permintaan Menko PMK langsung berkoordinasi terutama pemetaan respon tim Kesehatan

"MDMC mengumpulkan Relawan tenaga Kesehatan yang sudah sampai di Cianjur dan bergabung di Pos Koordinasi Muhammadiyah," ujarnya.

Lanjut Mashuri, tim kesehatan yang sudah bergabung sejak Senin (21/11) alam terdiri dari dokter dan perawat dari RSIJ Pondok Kopi, RSIJ Cempaka Putih, RSIJ Sukapura, RS Muhammadiyah Bandung Selatan, RS Muhammadiyah Bandung, tim dokter dari Sumedang.

Menyusul hari Rabu (23/21) dari RSUM Metro Lampung, RS PKU Wonosobo, tim kesehatan Unisa Bandung, relawan dari Mahasiswa UMI Sukabumi.

"Untuk dokter Ortopedi RS PKU Muhammadiyah Gamping secara khusu menugaskan dr Melky," ujarnya.

"Selasa malam juga sudah bergerak dari Yogykakarta Tim Dapur Umum yang akan membawa logistik," demikian Mashuri.

Diketahui Gempa bumi dengan magnitudo (M) 5,6 berpusat di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat,  terjadi pada Senin (21/11), pukul 13.21 WIB.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau modified Mercalli intensity, wilayah Cianjur V-VI MMI, Garut dan Sukabumi IV – V MMI, Cimahi, Lembang, Kota Bandung Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah III MMI, Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta dan Depok II – III MMI.rajamedia

Komentar: