Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Calon Dewan

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Pengamat: Cak Imin Harus 'Nyegoro' Serahkan Pilihan Cawapres Ke Orang Berduit!

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 01 Februari 2023 | 16:40 WIB
Share:
Ketum PKB Muhaimin Iskandar bersama Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam satu kesempatan/Net
Ketum PKB Muhaimin Iskandar bersama Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam satu kesempatan/Net

Raja Media (RM), Politik - Pemilihan calon Wakil Presiden sudah menjadi pola baku tanpa melibatkan incumbent adalah wapres yang kuat finansial (berduit).

Begitu disampaikan Direktur Eksekutif  Centre for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari merespon statemen Waketum PKB Jazilul Fawaid, terkait limit waktu penentuan pendamping Prabowo Subianto yang akan diusung Gerindra dan PKB, Rabu (1/2).

Menurut Sholeh, ada sejumlah yang bisa dihadirkan untuk melihat wapres pilihan Prabowo.

Pertama, nyaris sudah menjadi pola baku sejak SBY-JK dan Jokowi-JK, wapres dalam pilpres yang tanpa melibatkan incumbent adalah wapres yang kuat finansial.

Kedua, peluang PKB mendesakan Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar sebagai wapres, tanpa mengubah citra ketum PKB ini sebagai figur yang kuat secara finansial, nyaris mustahil.

Ketiga, citra diri sebagai kuat secara finansial, sejati nya tidak harus benar-benar nyata adanya.

"Cak Imin (Muhaimin Iskandar) nyaris mustahil terpilih sebagai wapres Prabowo," ujar Sholeh.

Kenapa seperti itu, kata Sholeh setidaknya karena dua hal. Pertama  lemah secara electoral (setidaknya merujuk sejumlah hasil survei) dan citra PKB sekedar sebagai 'kapal" sewaan.

Dua titik lemah cak Imin ini, sejauh ini seiring dengan ambisinya, tidak juga diatasi secara memadai.

Kata Sholeh, sebagai jalan pintas untuk mengurai titik lemah ini, PKB dan lebih-lebih Cak Imin, harus nyegoro (melapangkan dada) untuk melempangkan jalan menuju kandidatisasinya.

"Nyegoro dalam level teknis, bisa dilakukan dengan merangkul kembali atau membuka ruang baru bagi para "pialang" untuk masuk, demi mendongkrak performannya," demikian tutup Sholeh.

Diketahui Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawai menyampaikan penentuan calon presiden dan calon wakil presiden koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra dilakukan paling lama Maret 2023.

Kedua parpol mengakui adanya limitasi waktu untuk menentukan kandidat yang hendak diusung untuk menghadapi kontestasi nasional ke depan.

"Ada tahap-tahap yang dibicarakan, bahkan kami ada limitasi waktu bulan Maret untuk menentukan presiden dan wakil presiden," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid dalam keterangannya, Rabu (1/2).

Sesuai perjanjian, ia menambahkan, penentuan sosok capres-cawapres koalisi PKB-Gerindra akan diambil oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.rajamedia

Komentar: