Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Calon Dewan

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Pembakaran Pesawat Susi Air Di Papua, Panglima TNI: Pilot Sudah Terdeteksi

Laporan: Tim Redaksi
Kamis, 09 Februari 2023 | 07:14 WIB
Share:
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono/Net
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono/Net

Raja Media (RM), Keamanan - Pilot Susi Air Kapten Philips Max Marthin yang hilang setelah insiden pembakaran pesawat di Bandara Distrik Paro, Nduga, Papua, sudah terdeteksi.

Hal itu disampaikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono setelah acara Rapat Pimpinan TNI-Polri di Jakarta, Rabu (8/2).

Menurut Yudo Margono, TNI bersama kepolisian berupaya menyelamatkan Philips yang berada di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

"Belum dievakuasi, tapi sudah terdeteksi. Prioritasnya sekarang ini mencari pilotnya. Lintang bujurnya kan susah, kan dia masih memunculkan sinyal," ujar Yudo..

Yudo membantah Philips disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Yudo mengatakan pilot maupun penumpang menyelamatkan diri secara terpisah saat peristiwa pembakaran terjadi.

"Untuk penumpang saat ini semuanya sudah bisa diamankan, sudah dievakuasi. Iya lain (pilot dan penumpang menyelamatkan diri secara terpisah)," demikian Yudo.

Pesawat milik Susi Air dengan nomor penerbangan SI 9368 dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya di Landasan Terbang Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa, 7 Pebruari 2023, pagi.

Pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK BVY dengan rute Timika-Paro.

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pimpinan Egianus Kogoya mengakui telah membakar pesawat Susi Air yang baru saja mendarat di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa pagi, 7 Februari 2023.

Dalam keterangan tertulisnya, juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengaku telah menyandera pilot dari pesawat tersebut.

"Pilotnya kami sudah Sandera dan kami sedang bawa keluar, untuk itu anggota TNI-Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarang, karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma di bawah Pimpinan Panglima Brigjen Egianus Kogoya," kata dia dalam keterangannya.  

Kelompok ini menyampaikan tuntutan kepada Pemerintah RI untuk menghentikan jalur masuk ke Kabupaten Nduga dan akan melepaskan pilot setelah RI melepas Papua.

"Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma tidak akan pernah kasih kembali atau kasih lepas pilot yang kami Sandera ini, kecuali NKRI mengakui dan lepaskan kami dari negara kolonial Indonesia (Papua merdeka)," ujarnya dalam keterangannya seperti dikutip dari laman disway..rajamedia

Komentar: