Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Calon Dewan

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Keren! UMP Sukses Ciptakan Beras LEISA Tanpa Bahan Kimia

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 28 Januari 2023 | 10:01 WIB
Share:
Panen produksi beras LEISA/Repro
Panen produksi beras LEISA/Repro

Raja Media (RM), Purwokerto- Inovasi di bidang pertanian atau pangan kembali sukses dilakukan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).

Sebelumnya Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berinovasi mengembangkan demplot padi apung, kini Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang memanen beras LEISA.

Dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, LEISA akronim dari Low External Input Sustainable Agriculture merupakan sistem pertanian dengan masukan eksternal rendah yang mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya alam dan manusia yang tersedia di tempat dan layak secara ekonomis, mantap secara ekologis, adil secara sosial, dan sesuai dengan budaya lokal.

Rektor UMP, Prof. Jebul Suroso menyampaikan aspirasi kepada Fakultas Pertanian dan Perikanan (FPP) UMP dalam mengembangkan produk pertanian.

Kedepan dirinya berharap akan lahir pengembangan-pengembangan produk beras unggulan.

“Apresiasi penuh diberikan kepada Jatam dan rekan-rekan mahasiswa yang sudah terlibat dalam kegiatan bertani ini. Harapannya rekan-rekan dapat lebih mengembangkan produk-produk unggulan tidak hanya beras organik tetapi juga dapat mengembangkan model hidroponik untuk tanaman tertentu yang dapat menjadi ikonik dari FPP sendiri,” ujarnya.

Dekan FPP Sulistyani Budiningsih menjelaskan kegiatan bertani yang sudah dilakukan ini berbeda dengan bertani secara konvensional dan akan menjadi kegiatan yang terus berkelanjutan.

Budiningsih berharap, inovasi bidang pertanian khususnya padi ini bisa ditindaklanjuti melalui kerja sama dengan petani-petani mitra.

Menurutnya, beras LEISA ini memiliki input pupuk dan pestisida kimia anorganik hampir tidak ada (low input). Ditanam menggunakan mesin ‘rice transplanter’ dan sudah ada mesin penggiling gabah juga.

Selain sebagai percobaan atau kegiatan praktikum mahasiswa FPP UMP, petani mitra juga bisa mengambil ilmu dan menerapkannya.

Penanaman padi ini kata Budiningsih ditanam dengan rendah pupuk dan pestisida anorganik yang sudah menggunakan mesin hibah PKKM. Panen perdana ini juga masih bersifat internal.

"Harapan kedepannya kegiatan ini akan terus berkelanjutan. Selain menjadi kegiatan praktikum mahasiswa tetapi juga bentuk kerjasama kepada petani-petani yang sudah bermitra,” pungkasnya.rajamedia

Komentar: