Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Calon Dewan

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Jajaki Perbaikan Tata Kelola Dam Haji, Kemenag Lakukan Survei Ke Saudi

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 05 Maret 2023 | 13:34 WIB
Share:
Tim Ditjen PHU Kemenag sedang melakukan survei ke rumah pemotongan hewan (RPH) di Saudi/Dok. Kemenag
Tim Ditjen PHU Kemenag sedang melakukan survei ke rumah pemotongan hewan (RPH) di Saudi/Dok. Kemenag

Raja Media (RM), Info Haji - Sebagai upaya melakukan perbaikan tata kelola pembayaran Dam jemaah haji Indonesia, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI melakukan survei ke sejumlah institusi dan rumah pemotongan hewan (RPH) di Saudi.

Tim Survei Perbaikan Tata Kelola DAM yang beranggotakan lima orang ini bertolak ke Saudi sejak 26 Februari 2023. Mereka akan kembali ke Tanah Air pada 7 Maret 2023.

"Dalam rangka menindaklanjuti rekomendasi Mudzakarah Perhajian Tahun 2022 di Situbondo, kita mengirim Tim Survei Perbaikan Tata Kelola Dam," terang Direktur Bina Haji (Dirbina) Kementerian Agama Arsad Hidayat di Jakarta, dikutip dari laman Kemenag, Minggu (5/3).

Menurut Arsad, Kemenag akan menyusun standar pembayaran dan pemotongan hewan Dam yang selama ini dilakukan secara individual atau kelompok dengan standar biaya yang berbeda-beda.

"Akibatnya ada yang mahal dan ada juga yang harganya murah sekali, bahkan tidak masuk akal," ujarnya.

Pria lulusan Al Azhar Kairo ini mengatakan, survei dan penyusunan standar tata kelola Dam dimaksudkan agar pelaksanaan pembayaran dilakukan sesuai dengan ketentuan fiqh.

"Tata Kelola ini untuk melindungi dan menjamin pelaksanaan pembayaran Dam sesuai ketentuan Fiqh. Sehingga, pemerintah perlu mengatur pembayaran tersebut melalui lembaga yang ditunjuk,” ujar Arsad.

Sementara, Kasubdit Bimbingan Jemaah Haji (Bimjah) yang juga Ketua Tim Survei Perbaikan Tata Kelola DAM Khalilurrahman, optimis kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan dampak kemaslahatan yang besar bagi jemaah haji Indonesia.

Khalil berharap melalui perbaikan tata kelola ini, khususnya dalam pendistribusian, nantinya daging hewan Dam, bukan hanya dinikmati fakir miskin di kota Makkah, namun juga dapat dikirim ke tanah air.

“Jika pendistribusian belum sepenuhnya dapat dilaksanakan setidaknya sebagian daging Dam dapat didistribusikan kepada fakir miskin di Indonesia,” tuturnya.

Khalil optimis standar yang disusun dari hasil penjajakan dan survei yang dilakukan tim di lapangan ke sejumlah maslakh (rumah pemotongan hewan Dam) di Makkah, akan meminimalisir potensi penipuan dan percaloan Dam jemaah haji.

“Tim ini melihat pentingnya edukasi praktik dan mekanisme pembayaran Dam di Arab Saudi agar terhindar dari penipuan dan percaloan. Ini akan kita tuangkan dalam standar operasional,” pungkas Khalil.

Di antara Maslakh atau RPH yang sudah dikunjungi: Maslakh Al-‘Ukaisyiah, Maslakh An'am Mekkah (Kilo Asyrah), Maslakh al-Mu’ashim, dan Maslakh Al-Hudaibiyah yang saat ini diberi nama RPH Makkah al-Hadist.rajamedia

Komentar: