Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Calon Dewan

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Dirjen PHU: Katering Jemaah Haji Tahun Ini, 30 Persen Bahan Baku Wajib Produk Indonesia

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 19 April 2023 | 14:43 WIB
Share:
Penandatanganan kerja sama layanan katering jemaah haji di KUH, Jeddah. (Foto: Dok. Kemenag)
Penandatanganan kerja sama layanan katering jemaah haji di KUH, Jeddah. (Foto: Dok. Kemenag)

RAJAMEDIA.CO - Info Haji - Dalam penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M, dipastikan akan menggunakan produk makanan Indonesia.

Penegasan itu disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief usai menandatangani kontrak kerja sama antara Ditjen PHU Kemenag dengan para penyedia layanan katering untuk jemaah haji Indonesia.

Melansir laman Kemenag, penandatanganan kontrak kerja sama ini dilakukan dengan para pemilik dapur layanan katering di Kantor Urusan Haji, KJRI, Jeddah.

Hadir menyaksikan, Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim, Inspektur Wilayah IV yang juga Plt. Sekretaris Itjen Kastolan, Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam dan Pelaksana Staf Teknis Haji 1 yang juga merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Agus Mi'raji.

Katering menjadi salah satu layanan yang disiapkan Kementerian Agama bagi jemaah haji Indonesia.

Jutaan box makanan akan disiapkan untuk jemaah saat berada di Madinah, Makkah, Masyair (Arafah, Muzdalifah, Mina) dan juga Bandara.

"Tahun ini kita ingin agar bahan makanan yang digunakan untuk layanan katering jemaah haji kita adalah produk Indonesia. Kita cantumkan dalam kontrak kerja sama bahwa 30% dari komponen katering harus berupa produk Indonesia,” terang Hilman usai penandatanganan kontrak di Jeddah, Senin (17/4).

Menurut Hilman pada tahun ini, layanan katering akan disiapkan sekitar 76 dapur. Sebanyak 53 dapur akan melayani katering bagi jemaah selama di Makkah, 21 dapur di Madinah, dan dua dapur memberikan layanan katering untuk jemaah saat di Bandara Saudi.

"Kita akan memberikan penghargaan bagi perusahaan katering yang menggunakan produk-produk Indonesia lebih banyak dari yang lain,” sambungnya.

Bersamaan penandatanganan kontrak kerja sama, Kementerian Agama juga mempertemukan para importir bahan makanan Indonesia dengan penyedia layanan katering jemaah di Arab Saudi.
Menurut Hilman, hal ini dilakukan agar para pihak bisa langsung saling berkomunikasi dan bersinergi.

Petugas Haji Awasi Dapur Katering

Kepada para penyedia katering, Hilman berpesan agar dapat memberikan layanan terbaik kepada jemaah. Menurutnya, kuota jemaah haji tahun ini kembali normal.

Sehingga, setiap dapur harus melakukan langkah strategis dan antisipatif agar dapat memberikan layanan terbaik kepada jemaah.

"Tahun ini, kali pertama akan ada dua petugas haji yang bertugas mengawasi dapur katering, mulai dari proses penyiapan, distribusi, dan kelayakan. Ini belum ada di tahun sebelumnya dan dilakukan untuk memastikan layanan katering berjalan dengan baik,” pesan Hilman.

Sementara, Irjen Kemenag Faisal menugaskan bahwa proses pengadaan penyedia layanan katering dilakukan dengan mematuhi prinsif-prinsif transparan dan akuntable.

"Para penyedia layanan tidak perlu berpikir untuk memberikan sesuatu kepada pihak Indonesia, baik misi haji maupun pihak terkait lainnya. Ini kita selenggarakan dengan mengedepankan professionalisme saja,” sebut Faisal.

"Para penyedia layanan yang terpilih adalah mereka yang dinilai terbaik dan itu harus dibuktikan dalam memberikan layanan saat operasional haji tahun ini,” demikian tutup Faisal.rajamedia

Komentar: